Jumat, 26 Agustus 2011

Isu QE dan Badai Irene Angkat Minyak

Minyak mentah meningkat oleh spekulasi ketua Federal Reserve Ben S. Bernanke yang akan mengumumkan stimulus. Naiknya minyak juga disebabkan Badai Irene yang mengancam penutupan kilang di Pantai Timur AS.

Minyak mentah meningkat 14 sen meetap pada kisaran $ 85,30. Harga sedikit lebih tinggi sebagai antisipasi terhadap pernyataan Bernanke yang akan mengumumkan putaran ketiga dari pelonggaran kuantitatif di Jackson Hole, Wyoming, besok. Irene adalah badai Atlantik terkuat yang mengancam AS sejak 2005. Pantai Timur memiliki 10 kilang yang dapat memproses 1,21 juta barel minyak per hari. dihitung untuk 7,1% dari kapasitas negara.

Rabu, 24 Agustus 2011

Minyak Naik Setelah Respon Data China dan Jerman

Harga minyak melambung pada Selasa setelah mengalami perdagangan yang berombak. Naiknya minyak didukung oleh data manufaktur dari Cina dan Eropa yang tidak sesuram dari perkiraan dan didorong oleh menguatnya pasar saham. US light sweet crude futures naik 50 sen menjadi $ 84.92 per barel.

Perdagangan berombak karena data dari China dan Jerman menunjukkan pertumbuhan yang lambat meskipun dalam kenyataannya indikasi lebih baik daripada penanganan. Berita bahwa Royal Dutch Shell mengumumkan force majeure dengan pengekspor minyak mentah dari Nigeria karena insiden pipa juga mendukung kenaikan harga minyak.

Selasa, 23 Agustus 2011

Minyak Naik Akibat Melemahnya Dollar

Minyak mentah Brent turun lebih dari satu dolar pada hari Senin untuk bertahan dikisaran $ 107 per barel karena pedagang dan investor mengantisipasi dimulainya kembali ekspor minyak dari Libya yang merupakan anggota OPEC, yang telah mengalami perang sipil selama enam bulan.

Sementara itu, berbeda dengan minyak brent, minyak mentah light sweet naik $ 1,86 atau 2,26% untuk menetap di $ 84.12 per barel karena melemahnya dollar terhadap sekeranjang mata uang. Ketatnya pasokan minyak mentah light sweet Libya di Eropa membantu bahan bakar untuk memperlebar spread antara Brent dan minyak mentah. Penyebaran sudah menyempit dari rekor $ 26,69 sampai pekan lalu, dan bisa lebih lanjut dengan prospek dimulainya kembali pasokan di Libya.

Senin, 22 Agustus 2011

Minyak Naik Dibalik Melemahnya Dollar

Minyak didorong ke harga yang lebih tinggi di perdagangan yang bergelombang pada hari Jumat dipicu jatuhnya dolar ke rekor terendah terhadap yen. Minyak mentah untuk pengiriman bulan September naik 70 sen menjadi $ 83,08 per barel bergerak ke arah kerugian mingguan keempat berturut-turut.

Kontrak minyak mentah September akan berakhir pada Senin depan. Minyak diperdagangkan pada kisaran $ 82.75 per barel dekat dengan harga tertingginya pada $ 83.75 Rebound membantu menopang harga setelah pada hari Kamis terjadi aksi sell-off yang mendalam akibat data manufaktur AS yang lemah dimana hal tersebut dikhawatirkan menghidupkan kembali terhadap munculnya resesi. Investor kini mencari tanda-tanda dari tindakan yang akan diambil oleh Federal Reserve ketika para bankir berkumpul di Jackson Hole, Wyo, akhir bulan ini.

Rabu, 17 Agustus 2011

Minyak Mentah Brent Turun

Minyak mentah Brent menetap lebih rendah pada hari Selasa, setelah pertemuan antara pemimpin Prancis dan Jerman gagal untuk meredakan kekhawatiran tentang krisis hutang zona euro.

Minyak Brent untuk pengiriman September berakhir dan menetap di $ 109.47 per barel. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengusulkan pajak atas transaksi keuangan dan pengelolaan secara bersama terhadap kebijakan ekonomi antara kedua negara untuk menghentikan krisis hutang di Eropa, tetapi tidak mengusulkan peningkatan dana bailout zona euro atau menjual obligasi zona euro.