Jumat, 31 Agustus 2012

Minyak Gelisah Menanti Pidato Bernanke

Harga minyak mentah AS turun pada hari Kamis menjelang pidato oleh gubernur Federal Reserve yang mungkin akan mengindikasikan prospek stimulus ekonomi tambahan, sementara investor melihat data yang dirilis sebagai petunjuk keputusan yang akan dibuat Bernanke.

Investor akan menanti sinyal QE3 dalam pidato Bernanke pada pertemuan bank sentral dan ekonomi di Jackson Hole, Wyoming pada hari Jumat.

"Keadaan cukup seimbang saat ini. Jackson Hole mungkin adalah alasan konsolidasi saat ini,'' ucap Eugen Weinberg, analis minyak Commerzbank di Frankfurt. "Ada yang berekspektasi mereka akan mengumumkan sesuatu dan ada juga yang tidak. Namun kejelasan bagus untuk pasar.''

Emas Cukup Stabil, Fokus Pada Fed

31 Agustus 2012

Emas ditutup flat pada hari Kamis, seiring pelemahan pada bursa lain memicu investor melakukan profit-taking menjelang pidato dari gubernur Fed Ben Bernanke yang sangat dinantikan.

Emas sempat mengikuti penurunan pada Wall Street dan minyak mentah setelah investor melikuidasi posisi mereka sembari menanti pidato dari Bernanke pada simposium tahunan bank sentral di Jackson Hole hari Jumat nanti.

Sejumlah trader berharap Bernanke akan mensinyalkan kemungkinan QE3, sementara yang lainnya mengatakan Fed akan menunggu nonfarm payroll pekan depan sebelum memutuskan mengenai stimulus pada pertemuan kebijakan tanggal 12-13 September nanti.

"Tidak mengejutkan jika emas sedikit terkoreksi dan berkonsolidasi disini mengingat rally yang terjadi dan kemungkinan tambahan stimulus pada Jackson Hole," ucap David Meger, direktur perdagangan emas pada Vision Financial Markets.

Kamis, 30 Agustus 2012

Kenaikan Suplai Lorotkan Harga Minyak

Harga minyak mentah AS turun dalam ekspektasi kerusakan fasilitas minyak oleh badai Isaac akan terbatas dan dalam reaksi setelah data emnunjukkan kenaikan tajam pada suplai minyak mentah AS.

Badai Isaac mengangkat air ke atas tanggul di pinggiran New Orleans, namun pembatas bernilai milyaran dollar yang dibangun pasca badai Ketrina tahun 2005 tidak dapat ditembus, menurut pemerintah.

"Diperkirakan produksi minyak di Teluk Meksiko akan segera kembali normal," ucap Carsten Fritsch, analis minyak pada Commerzbank di Frankfurt. Isaac diturunkan peringkatnya oleh National Hurricane Center menjadi badai tropis setelah pasar minyak ditutup.

“Kenaikan suplai menekan harga minyak,” ucap Marshall Berol, wakil manajer portofolio pada Encompass Fund di San Francisco. “Saat ini kita fokus pada Isaac. Kita akan berkonsentrasi mengenai bagaimana keadaan akan kembali normal.”

Emas Kembali Didera Profit-Taking

30 Agustus 2012

Emas turun pada hari Rabu seiring revisi naik pada data GDP AS memicu aksi profit taking pada emas pasca rally belakangan ini dalam spekulasi tambahan stimulus dari Federal Reserve.

Emas tertekan setelah data menunjukkan perekonomian AS bertumbuh sedikit lebih cepat dari yang dilaporkan sebelumnya pada kuartal kedua.

Bagaimanapun juga, laju pertumbuhan masih terlalu lambat untuk menutup peluang QE3, ucap analis. Kendati penurunan hari Rabu ini, emas telah naik sebanyak 3% dalam 7 sesi terakhir, dalam ekspektasi pasar bahwa gubernur Fed Ben Bernanke dalam pidatonya pada symposium tahunan bank sentral dan menteri keuangan di Jackson Hole, Wyoming hari Jumat nanti, akan mengirimkan pesan yang kuat untuk pasar. "Premi untuk Jackson Hole nampaknya sangat berpengaruh pada emas,'' ucap Carlos Perez-Santalla, trader emas pada PVM Futures.

Rabu, 29 Agustus 2012

Ancaman Badai Isaac Kokohkan Minyak

Minyak mentah AS naik, ditutup di atas level $96, seiring badai Isaac mendekati Teluk Meksiko, mendesak perusahaan di kawasan untuk menutup platform produksi dan kilang minyak. Isaac menguat menjadi badai setelah melalui Gulf Coast dan diperkirakan akan mencapai pantai Louisiana pada Selasa malam.

Presiden AS Barrack Obama memperingatkan warga Gulf Coast akan adanya banjir besar dari Isaac, namun dalam kemunculannya di televise tidak menyebutkan adanya potensi merilis cadangan minyak strategis. Seorang juru bicara Geung Putih mengatakan bahwa opsi merilis cadangan minyak masih ada, “namun kami tidak akan mengumumkannya hari ini.”

Minyak mentah dan Brent sedikit turun menjelang pernyataan Obama mengenai kemungkinan dirilisnya
cadangan minyak, akibat melemahnya kepercayaan konsumen di AS. "Nampaknya sejumlah investor salah ekspektasi atas pengumuman dirilisnya cadangan minyak dan harga kembali pulih setelah ia tidak menyebutkan apa-apa mengenai cadangan minyak," ucap John Kilduff, mitra pada Again Capital LLC di New York.

Emas Masih Terdukung Harapan Stimulus

29 Agustus 2012

Emas kembali naik pada hari Selasa seiring lemahnya data kepercayaan konsumen AS menambah spekulasi adanya tambahan stimulus dari Federal Reserve, namun sejumlah analis memperingatkan kemungkinan aksi jual besar-besaran jika bank sentral AS tidak commit kepada pelonggaran moneter.

Harga emas terus naik seiring pelemahan dollar setelah ekspektasi investor bahwa Fed akan merilis stimulus tambahan pada symposium tahunan pejabat bank sentral dan menteri keuangan di Jackson Hole, Wyoming. Bernanke akan berpidato pada hari Jumat.

Investor emas dapat dengan cepet menguragi posisi bullish jika Bernanke tidak menunjukkan kesiapan untuk meluncurkan QE3, ucap analis. "Harga emas dapat terkoreksi, mungkin sangat tajam, jika pidato Bernanke lagi-lagi menjauhkan Fed dari pelonggaran kebijakan moneter tambahan," ucap James Steel, analis pada HSBC.

Selasa, 28 Agustus 2012

Penutupan Kilang Akibat Badai Rontokkan Harga Minyak

Minyak mentah AS ditutup turun hampir sebesar 1% pada hari Senin, seiring Badai Tropis membuat kilang minyak di Gulf Coast ditutup, mengurangi permintaan minyak mentah.

Trader juga fokus pada kemungkinan pemerintah merilis cadangan minyakstrategis, dengan sejumlah analis melihat badai yang dapat pemicu pergerakan harga.

Sementar aminyak mentah turun sebanyak $2 per barel, harga bensin dan solar melonjak saat ada ancaman badai menuju Gulf Coast, tempat kilang dengan kapasitas 45% milik AS.

Badai Tropis Storm Isaac melewati Teluk Meksiko pada hari Senin dan menuju Luisiana, membuat perusahaan energi di AS untuk memulai penutupan kilang menjelang badai dan meningkatkan prospek pelonjakan pada suplai minyak mentah. Badai diperkirakan akan mencapai daratan pada hari Selasa atau pada Rabu dini hari.

Emas Menanti Petunjuk Stimulus Dari Fed

28 Agustus 2012

Emas sempat menyentuh level tinggi 4-1/2 bulan pada hari Senin sebelum kemudian terkoreksi dalam spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan meluncurkan stimulus moneter tambahan pada pertemuan penting bank sentral pada pekan ini.

Investor emas sangat menanti symposium tahunan bank sentral dan menteri keuangan pada Jackson Hole, Wyoming, dimana Bernanke akan memberikan pidato pada hari Jumat yang akan dianggap sebagai petunjuk prospek stimulus dari Fed.

"Nampaknya sudah jelas adanya premi lebih awal dari kemungkinan adanya petunjuk, namun pergerakan turun terbatas oleh apakah Bernanke akan memberikan indikasi atas niatnya atau tidak. Sebagaian besar ekonom setuju bahwa data ekonomi di AS mengacu pada dibutuhkannya langkah tambahan dalam wakti dekat," ucap Carlos Perez- Santalla, trader pada PVM Futures.

Senin, 27 Agustus 2012

Minyak Tergelincir, Akibat Isu Dirilisnya Cadangan Minyak

Minyak tergelincir pada hari Jumat setelah adanya sebuah laporan bahwa Badan Energi Internasional (IEA) kemungkinan memanfaatkan cadangan minyak strategis sesegera mungkin di bulan September. Mengenai laporan IEA itu, seorang kepala baru-baru ini menolak perlu dirilisnya berita itu, di dalam Petroleum Economist.

Reuters melaporkan minggu lalu bahwa Gedung Putih mulai "membantah" rencana sebelumnya untuk kemungkinan dirilisnya berita tentang cadangan strategis minyak karena takut bahwa kenaikan tajam harga minyak sejak bulan Juni dapat merusak efek sanksi terhadap Iran.

"Harga minyak tergelincir atas perubahan rencana IEA dalam perilisan cadangan minyak strategis global. Pasar telah sangat sensitif terhadap spekulasi atas suatu pemberitaan, yang jika itu terjadi akan membuat harga menjadi lebih rendah pada saat itu, "kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

Emas Kokoh di Tengah Ketidakpastian Fed

27 Agustus 2012

Emas berbalik arah pada hari Jumat, kembali menuju ke level tertinggi dalam empat bulan pada hari Jumat, didukung oleh harapan stimulus baru oleh bank-bank sentral global.

Harga emas melonjak 2 persen pada hari Kamis, bertahan dekat level tinggi sejak bulan April, seiring akan adanya harapan untuk stimulus moneter baru, membantu mendorong permintaan untuk emas.

Lemahnya data manufaktur dari Cina dan hasil dari minutes terbaru pada pertemuan kebijakan Federal Reserve AS menunjuk pada kemungkinan adanya langkah-langkah pelonggaran, data tersebut mendukung kenaikan emas sebesar 3,1 persen dalam minggu ini.

Pasar emas "kemungkinan sedang menatap data ekonomi yang akan dirilis medatang tentang inflasi dan kesempatan kerja. Adanya kejutan dalam pelemahan dapat menyebabkan rally lebih lanjut pada harga emas, "kata analis komoditas HSBC James Steel dalam sebuah catatan penelitian.


Kamis, 23 Agustus 2012

Petunjuk QE3 Dari Fed Kokohkan Minyak

Harga minyak bergerak terombang ambing pada hari rabu, mendapat dukungan dari laporan yang menunjukkan adanya penurunan tajam dalam stok minyak mentah AS, sementara itu ketidakpastian tentang kemampuan Eropa untuk mengatasi krisis utang juga membebani minyak.

Persediaan minyak mentah turun 5,41 juta barel pekan lalu di Amerika Serikat, menurut laporan mingguan dari Energy Information Administrasion (EIA), jauh lebih banyak daripada perkiraan sebanyak 400.000 barel.

Laporan EIA sejalan dengan laporan menurunnya stok minyak dari American Petroleum Institute sebesar 6 juta barel pada selasa malam, membantu Brent dan minyak mentah AS untuk terdorong lebih tinggi.

"Laporan ini relatif mendukung, karena sekali lagi adanya penurunan besar dalam persediaan minyak mentah ," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York. "Impor terus tertinggal, dan tingginya tingkat utilisasi kilang terus memotong persediaan minyak yang tersimpan."

Emas Cemerlang Pasca FOMC Minutes

23 Agustus 2012

Emas mengakhiri sesi volatile nyaris di zona merah, karena investor mencari konsolidasi setelah mencapai level tertinggi dalam tiga bulan pada sesi sebelumnya dan menunggu dikeluarkannya minutes pada pertemuan kebijakan moneter AS. Setelah dirilisnya minutes Federal Open Market Committee, emas diperdagangkan lebih tinggi.

Pasar bergerak keluar dan masuk dari zona merah karena pedagang menunggu minutes Federal Open Market Committee untuk dijadikan petunjuk lebih lanjut dari kebijakan moneter, kata Charles Nedoss, analis di Kingsview Financial di Chicago.

"Tidak akan ada ledakan sampai setelah Fed," katanya. Emas juga terkonsolidasi setelah rally pada hari selasa, dinilai cukup kokoh dan terlihat tetap dekat di kisaran perdagangan antara $ 1.660 sampai $ 1.670 per ons, katanya.

Rabu, 15 Agustus 2012

Data Ekonomi AS Kokohkan Harga Minyak

Harga minyak mentah kokoh setelah data menunjukkan penjualan ritel AS bulan Juli naik untuk pertama kalinya dalam 4 bulan dan tingkat harga produsen naik dengan laju tercepat dalam 5 bulan, yang mana keduanya sinyal positif untuk minyak.

"Menurutku data penjualan ritel yang bagus dan bursa saham yang dibuka menguat menambah ekspektasi permintaan minyak," ucap Carl Larry, presiden Oil Outlooks di New York.

Harapan bahwa gubernur Federal Reserve AS akan mengumumkan QE3 untuk mendukung perkeonomian dalam pidatonya bulan depan tetap menopang harga minyak. "Investor berekspektasi atas QE3 menjelang pidato Jackson Hole oleh Bernanke," ucap Harry Tchilinguirian, analis minyak pada BNP Paribas di London.

Investor minyak juga fokus pada ketegangan di Timur Tengah yang berpotensi mempengaruhi suplai. Mereka juga bersiap untuk data suplai minyak mingguan AS dari. Energy Information Administration yang akan dirilis pada hari Rabu.

Redanya Harapan QE3 Lukai Emas

15 Agustus 2012

Harga emas turun sekitar 0.5% pada hari Selasa seiring data penjualan ritel AS yang positif memicu investor untuk sedikit pesimis atas peluang stimulus dari Fed dalam waktu dekat. Emas turun sebanyak 1% setelah data menunjukkan penjualan ritel AS naik di bulan Juli untuk pertama kalinya dalam 4 bulan.

"Data ekonomi yang bagus mungkin dapat membuat Fed menunda atau enggan menambah stimulus. Secara teknikal, kita gagal menembus ke atas $1,625 dengan kuat, dan kemungkinan terjadi profit-taking setelah area $1,600 mungkin akan membuka jalan menuju support $1,575," ucap George Gero, wakil presiden pada RBC Capital Markets.

Sejumlah trader mengatakan turnover tinggi sesaat setelah data penjualan ritel as dirilis, seiring harga emas turun sekitar $20 dan euro juga anjlok.

Selasa, 14 Agustus 2012

Kecemasan Suplai, Geopolitik Lambungkan Harga Minyak

Harga minyak naik pada hari Senin, sempat menyentuh level tinggi 3 bulan dalam kecemasan mengenai suplai di North Sea dan ketengangan di Timur Tengah, sementara kecemasan mengenai melambatnya perekonomian global membatasi gain.

Minyak kemudian terkoreksi dan Wall Street turun, tertekan oleh data yang menunjukkan GDP Jepang hanya separuh dari ekspektasi. Laporan lain yang menunjukkan GDP Yunani berkontraksi sebesar 6.2% juga turut memicu kecemasan pertumbuhan ekonomi.

Pelemahan dollar juga membantu rally minyak pada awal sesi, bersamaan dengan harapan bahwa sinyal melemahnya ekonomi akan mendorong bank sentral untuk menstimulasi perekoenomian global.

"Potensi intervensi stimulus ekonomi mendukung pasar," ucap Christopher Bellew, broker minyak pada Jefferies Bache di London. "Juga faktor North Sea, Iran dan Timur Tengah."

Keraguan Stimulus Lorotkan Emas

14 Agustus 2012

Emas turun pada hari Senin, seiring ketidakpastian mengenai langkah tambahan dari bank sentral untuk mendorong perekonomian memicu investor melakukan profit taking.

Emas sebagai alat lindung inflasi, anjlok setelah data menunjukkan perekonomian Jepang berekspansi hanya sebesar 0.3% pada kuartal kedua, setengah dari perkiraan, meningkatkan keraguan mengenai kekuatan pemulihan ekonomi global.

Melemahnya bursa saham AS dan penurunan pada harga komoditas terutama gandum juga menyeret emas turun. "Semua orang nampaknya menanti pencetakan uang besar-besaran yang saat ini belum kunjung terjadi.

Sehingga tidak ada yang berani melawan pasar, namun mereka juga ragu mengambil posisi long," ucap Doug Roberts, kepala strategis investasi pada Channel Capital Research.

Senin, 13 Agustus 2012

Data Cina, Perkiraan EIA Lorotkan Harga Minyak

Minyak ditutup mix pada hari Jumat seiring data menunjukkan jumlah ekspor di Cina bertumbuh kurang dari perkiraan dan impor minyak mentahnya turun di bulan Juli, serta perkiraan melemahnya tingkat permintaan minyak global oleh International Energy Agency.

Laporan ini menambah kecemasan atas permintaan minyak dan mengalahkan harapan bank sentral akan menambah kebijakan stimulus untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi global.

Perbaikan pada North Sea diperkirakan akan membatasi tingkat produksi, potensi ancaman suplai dari ketegangan di Timur Tengah melambungkan harga minyak ke level tinggi 12 minggu pekan ini.

"Harga minyak terkoreksi turun setelah laporan menunjukkan tingkat ekspor dari Cina anjlok di bulan Juli dan tingkat impor minyak mentahnya ada di level terendah sejak bulan Desember," ucap Addison Armstrong, direktur riset senior Tradition Energy.

Lemahnya Data Cina Lambungkan Emas

13 Agustus 2012

Harga emas naik pada hari Jumat seiring data perdagangan dan pinjaman bank yang mengecewakan dari Cina menandakan bahwa pembuat kebijakan mungkin akan terdesak untuk mengambil langkah darurat untuk mendorong pertumbuhan yang melambat.

Emas juga mendapat dorongan naik dari meredanya kecemasan inflasi seiring harga kontrak berjangka jagung naik ke level tinggi sepanjang masa setelah pemerintah AS memangkas jumlah ekspor hasil bumi.

Emas mematahkan korelasi terhadap bursa saham AS setelah data Cina menunjukkan tingkat ekspor bulan Juli hanya naik 1% dari tahun lalu dan tingkat pinjaman baru ada di level rendah 10 bulan.

"Emas naik karena data manufaktur Cina yang lemah menandakan ada indikasi kuat pelonggaran moneter disana," ucap Jeffrey Sica, kepala bagian investasi pada SICA Wealth Management.

Jumat, 10 Agustus 2012

Data AS Topang Harga Minyak

Harga minyak mentah naik pada hari Kamis, terangkat oleh data ekonomi AS yang lebih baik dari pekiraan, kecemasan mengenai potensi gangguan suplai di Teluk Meksiko akibat badai tropis Ernesto dan melemahnya outlook produksi North Sea Brent.

Harapan stimulus dari bank sentral untuk mendukung pertumbuhan ekonomi juga turut menopang harga minyak, ucap analis.

"Secara umum sentimen bullish- penurunan apa pun akan dianggap sebagai buying opportunity," ucap Carsten Fritsch, analis energi pada Commerzbank di Frankfurt.

"Mengingat adany resiko pada suplai, semua ini akan mendukung harga minyak." Sejumlah analis mengatakan harga minyak ragu untuk bergerak naik banyak setelah Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) menurunkan penilaian permintaan minyak untuk tahun depan.

Emas Tetap Kokoh Kendati Euro Anjlok

10 Agustus 2012

Harga emas naik ke sekitar level $1,615 per ons pada hari Kamis, mengembalikan sedikit gain seiring euro terseret turun, meski spekulasi bahwa bank sentral akan merilis stimulus tambahan untuk mendorong pertumbuhan membuat emas tetap kokoh.

Buruknya data inflasi Cina dan laporan yang menunjukkan perutmbuhan output pabrik di Cina melambat ke level paling lemah dalam lebih dari 3 tahun di bulan Juli menguatkan ekspektasi pelonggaran lanjutan oleh bank sentral untuk mengatasi melambatnya pertumbuhan global.

"Data CPI Cina tidak begitu buruk," ucap Andrey Kryuchenkov analis VTB Capital. "Melambatnya output, dan yang lainnya menandakan adanya stimulus tambahan, yang mendukung pasar pada luasnya."

"Sejauh ini emas berada dekat MA10 hari dan di perdagangkan dalam range sempit selama 3 sesi terakhir, menanti sinyal kuat dengan permintaan fisik yang berlimpah.” ucapnya.

Kamis, 09 Agustus 2012

Penurunan Suplai Minyak AS Antarkan Harga Minyak Ke Level Tinggi

Harga minyak mentah melonjak ke level tinggi 3 bulan pada hari Rabu, dengan Brent naik ke atas level $113 per barel, setelah data pemerintah menunjukkan suplai minyak domestik turun lebih dari perkiraan dan kecemasan mengenai outlook output minyak di North Sea.

Dengan kenaikan selama empat sesi berturut-turut, sejumlah aksi profit taking mewarnai perdagangan tengah hari. Suplai minyak mentah AS turun sebanyak 3.7 juta barel pekan lalu, menurut laporan Energy Information Administration (EIA), jauh di atas perkiraan polling Reuters untuk penurunan sebanyak 300,000-barel.

Data EIA menunjukkan penurunan yang lebih sedikit daripada yang dilaporkan oleh American Petroleum Institute pada hari Selasa sebesar 5.4 juta barel, namun menguatkan pandangan pasar mengenai suplai minyak yang mengetat pada negara konsumen minyak terbesar dunia.

Emas Masih Optimis Terhadap Stimulus

9 Agustus 2012

Harga emas beranjak naik pada hari Rabu, terdukung oleh optimisme bahwa bank sentral akan menambah stimulus yang mana positif unutk emas tahun ini, dengan pulihnya bursa saham juga memberikan dukungan pada emas.

Membaiknya outlook zona euro dapat mendukung euro dan emas, sementara QE3 untuk mendorong pertumbuhan di AS kemungkinan akan melemahkan dollar.

Sementara pekan lalu Fed mengecewakan investor ketika gagal memberikan petunjuk jelas mengenai waktu QE, mereka masih positif terhadap emas selama harapan itu masih ada. "Menurutku investor ingin harga emas naik, dan takut ketinggalan harga," ucap Ole Hansen wakil presiden Saxo Bank.

"Aliran dana ETF cukup mendukung beberapa hari belakangan ini dan dukungan tetap kuat meski peluang QE3 di AS mengecil." "Likuiditas ada pada titik puncak tahun ini dan sangat mudah untuk menggerakkan pasar," tambahnya.

Rabu, 08 Agustus 2012

Prospek Quantitative Easing AS Angkat Harga Minyak

Harga minyak mentah naik menuju level $111 per barel pada hari Selasa, setelah komentar baru mengenai pelonggaran moneter AS dan kecemasan suplai dengan perkiraan berkurangnya output di North Sea pada bulan September, ketegangan di Timur Tengah, dan musim badai di Telulk Meksiko.

Investor beharap bahwa AS dan Cina, dua negara konsumen minyak terbesar dunia, akan mengadopsi kebijaka stimulus untuk mendorong pertumbuhan yang mana positif bagi harga minyak.

Dukungan Presiden Federal Reserve Boston Eric Rosengren untuk menambah kebijakan moneter bank sentral AS turut mendukung harga minyak. Pernyataan ini menguatkan ekspektasi akan ada QE3 di AS. Cina akan merilis sejumlah data ekonomi mulai hari Kamis, mulai dari output industri hingga investasi.

Berita ekonomi dukungan lainnya datang dari European Central Bank (ECB), yang pekan lalu mengindikasikan mungkin akan memulai pembelian obligasi untuk menekan turun yield obligasi Spanyol dan Italia, namun rinciannya masih belum dirilis.

Emas Flat, Fokus Pada Bank Sentral

8 Agustus 2012 

Emas dierpdagangkan nyaris flat pada hari Selasa, dengan volume tipis untuk kedua harinya seiring investor masih ragu mengenai apakah bank sentral akan menambah stimulus pada ekonomi.

Emas diperdagangkan dalam range ketat kurang dari $10, berayun naik turun, seiring kenaikan pada bursa saham AS, minyak mentah dan euro gagal menarik banyak transaksi untuk emas.

Volume perdagangan kontrak berjangka emas di AS berada di bawah tingkat rata-rata 30 harian. Trader mengatakan laporan nonfarm payrolls yang mix pekan lalu memicu ketidakpastian atas stimulus moneter tambahan dari Federal Reserve yang mana dapat memicu aksi beli emas atau bank sentral akan menahan diri, yang mana dapat memicu aksi jual.

Selasa, 07 Agustus 2012

Kenaikan Bursa Saham Segarkan Minyak

Harga minyak mentah AS beranjak naik untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Senin, terangkat oleh penguatan bursa sham dan pelemahan dollar dalam harapan European Central Bank akan melakukan lebih untuk mengatasi krisis hutang zona euro. Ketegangan di Timur Tengah juga meningkatkan premi resiko geopolitik minyak mentah.

"Bursa saham menguat dan dollar sedikit melemah dan itu cukup untuk menghentikan aksi profit taking pada awal sesi pasca kenaikan hari Jumat," ucap Gene McGillian, analis pada Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

Ekspektasi atas kebijakan stimulus tambahan dari ECB guna mendukung negara zona euro yang terbebani hutang dan janji terkini oleh Cina untuk mengintensifikasikan kebijakan moneternya untuk mendukung perkembangan ekonomi juga membantu menyokong harga minyak.

Emas Naik Namun Volume Tipis

7 Agustus 2012

Emas naik pada hari Senin seiring kenaikan pada bursa saham AS dan minyak mentah, namun volume harian menuju level terendah tahun ini, menunjukkan ketidakpastian sentimen investor terhadap pelonggaran lanjutan oleh bank sentral.

Volume perdagangan kontrak berjangka emas menuju untuk ditutup kurang dari separuh rata-rata 30 harian, seiring sejumlah investor masih mempertanyakan apakah bank sentral akan meluncurkan kebijakan moneter yang akan mendukung emas.

"Pergerakan pasar emas hari ini masih akibat hari Jumat lalu. Emas terjebak di tengah-tengah range, menanti dorongan untuk naik lebih tinggi," ucap Frank McGhee, kepala bagian perdagangan emas pada Integrated Brokerage Services LLC.

Senin, 06 Agustus 2012

Minyak Melejit Pasca Data AS Dirilis

Harga minyak naik tajam pada hari Jumat, setelah data nonfarm payrolls AS menunjukkan perusahaan menambah lebih banyak pekerjaan dari perkiraan di bulan Juli.

Minyak mentah melejit hampir 5% seiring kenaikan pada tingkat pekerjaan, meski dengan sedikit kenaikan pada tingkat pengangguran menjadi 8.3%, memicu rally pada bursa saham dan mendorong euro menguat terhadap dollar.

Tekanan lain untuk dollar dan dukungan bagi minyak datang dari laporan yang menunjukkan laju pertumbuhan pada sektor jasa AS bertambah cepat di bulan Juli, meski tingkat pekerjaan turun ke level terendah dalam hampir selam setahun. Indeks Thomson Reuters-Jefferies CRB naik 2%, dipimpin oleh minyak mentah seiring pelemahan dollar memicu sentimen bullish pasar.

"Data tenaga kerja AS untuk bulan Juli hari ini jauh lebih baik dari perkiraan ekonom, dan bursa saham serta pasar komoditas industri nampaknya merespon secrara bullish," ucap Jason Schenker, presiden pada Prestige Economics LLC di Austin, Texas.

Data Pengangguran AS Lambungkan Emas

6 Agustus 2012

Emas naik sekitar 1% pada hari Jumat seiring dollar melemah dan bursa saham rally setelah data menunjukkan tingkat pekerjaan AS bertambah lebih dari perkiraan di bulan Juli, meski kenaikan tingkat pengangguran meninggikan harapan investor atas stimulus tambahan dari Federal Reserve. Kendati ditutup naik hari ini, emas masih mencetak penurunan mingguan terbesar dalam 6 pekan.

"Meski nonfarm payrolls mematahkan estimasi, tingkat pengangguran juga ikut naik, sehingga peluang QE hampir tidak berubah," ucap Nicolas Berge, trader hedge fund pada Absolute Capital Group di Jenewa. "Meningkatnya ekspektasi langkah dari bank sentral nampaknya akan membantu emas untuk menembus range trading belakangan ini," ucap Berge.