Minyak yang mengalami salah satu penurunan terbesar dalam 2 tahun terakhir mulai turun setelah pembelian obligasi Eropa dan intervensi mata uang oleh Jepang memicu selera hindar resiko pada pasar keuangan. Data tenaga kerja AS yang sesuai perkiraan gagal meredakan kecemasan melambatnya pertumbuhan yang menahan tingkat permintaan minyak.
"Sektor komoditas didera aksi jual seiring investor melepas resiko terkait resiko perekonomian global,” ucap Tim Evans, analis Citi Futures Perspective di New York. "Investor juga enggan untuk membeli menjelang data pengangguran AS besok," tambah Evan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar