Minyak tergelincir pada hari Kamis, dengan Brent mengahiri rally 6 hari, pasca data perdagangan dari Cina mengacu pada turunnya permintaan dan bursa saham yang turun. Data suplai minyak mentah mingguan dari AS memberikan sinyal mix, dengan kenaikan pada suplai minyak mentah dan penurunan suplai bahan bakar.
Laporan terpisah menunjukkan persediaan gas alam naik pekan lalu, sementara data Cina mengacu pada lemahnya tingkat permintaan. Tingkat impor minyak Cina turun 2.2% pada tingkat harian dari rekor tinggi setahun lalu. Tingkat permintaan Cina masih di bawah 2 juta barel per hari untuk 4 bulan berturut-turut.
Analis memperkirakan adanya peningkata pada tingkat permintaan seiring dibukanya kilang baru dan sejumlah unit yang kembali beroperasi "Penurunan pada tingkat impor minyak mentah bisa diakibatkan oleh lemahnya permintaan ataupun penurunan pada suplai," ucap Brynjar Bustnes, analis JPMorgan di Hong Kong. "Kita dapat menanti data suplai bulan September, namun menurutku ini diakibatkan lemhanya permintaan," ucapnya.
Laporan terpisah menunjukkan persediaan gas alam naik pekan lalu, sementara data Cina mengacu pada lemahnya tingkat permintaan. Tingkat impor minyak Cina turun 2.2% pada tingkat harian dari rekor tinggi setahun lalu. Tingkat permintaan Cina masih di bawah 2 juta barel per hari untuk 4 bulan berturut-turut.
Analis memperkirakan adanya peningkata pada tingkat permintaan seiring dibukanya kilang baru dan sejumlah unit yang kembali beroperasi "Penurunan pada tingkat impor minyak mentah bisa diakibatkan oleh lemahnya permintaan ataupun penurunan pada suplai," ucap Brynjar Bustnes, analis JPMorgan di Hong Kong. "Kita dapat menanti data suplai bulan September, namun menurutku ini diakibatkan lemhanya permintaan," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar