Data ini mematahkan ekspektasi ekonom untuk kenaikan sebesar 75,000 pekerjaan. Terhambatnya pertumbuhan tenaga kerja dapat menekan tingkat permintaan bahan bakar, meski juga dapat meningkatkan kemungkinan QE3, ucap analis.
"Data tenaga kerja menguatkan kecemasan bahwa perekonomian AS stagnan, dan ada sekitar 60% kemungkinan kembali jatuh ke resesi hingga akhir tahun atau awal tahun depan," ucap Rachel Ziemba pada Roubini Global Economics di London. "Menurut kami QE3 akan datang," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar