Jumat, 27 Januari 2012

Data Ekonomi AS Batasi Gain Minyak

Harga minyak naik pada hari Kamis seiring pelemahan dollar memicu selera resiko investor sehari setelah Federal Reserve AS berjanji untuk menahan tingkat suku bunga tetap rendah hingga 2014 dan meningkatkan ekspektasi untuk stimulus ekonomi tambahan.

Data ekonomi AS yang mix membatasi gain minyak. Jumlah pesanan baru untuk barang manufaktur naik di bulan Desember, sementara jumlah klaim penangguran sedikit naik dan penjualan rumah turun diluar dugaan.

Outlook untuk suplai minyak juga membatasi kenaikan harga minyak. Minyak tambahan dari Arab Saudi, Irak, dan Libya akan dapat menutupi kekurangan minyak dari Iran akibat sanksi atas program nuklir milik Teheran.

"Minyak diminati sebagai aset beresiko setelah janji FOMC atas suku bunga rendah hingga akhir 2014, namun produksi minyak Libya dilaporkan mencapai 1.3 juta barel per hari, pulih lebih cepat dair perkiraan dan mungkin akan menambah surplus suplai dan permintaan pada semester pertama tahun 2012," ucap Tim Evans, analis energi pada Citi Futures Perspective di New York.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar