Selasa, 03 Januari 2012

Minyak Menguat Untuk 3 Tahun Berurutan

Harga minyak melemah pada perdagangan terakhir di 2011 namun emas hitam ini berhasil catatkan kenaikan tiga tahun berurutan. Krisis utang Eropa dan perlambatan aktivitas manufaktur Cina redam penguatan minyak; tetapi kekhawatiran geopolitik masih berikan dukungan.

Latihan militer Iran di Selat Hormuz, dan gejolak internal di Irak, Suriah, dan Nigeria berhasil cegah kejatuhan harga minyak dunia meski data AS tunjukan kenaikan cadangan minyak pekan lalu. Berakhirnya kontrak minyak penghangat dan bensin AS untuk bulan Januari dan tipisnya volume perdagangan menjelang penutupan tahun membuat harga minyak berfluktuasi.

Meskipun musim dingin di AS tidak begitu ekstrim namun masalah kredit yang dialami Petroplus, penyuling minyak terbesar Eropa, berikan sentimen positif. Iran telah mengancam akan menutup Selat Hormuz jika Barat berlakukan sanksi ekspor minyak. Sekitar 1/6 supplai minyak mentah global melalui
selat tersebut.

"Tingginya harga minyak cerminkan harapan investor akan berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia seiring membaiknya indikator ekonomi AS walau dirudung masalah utang Eropa. Minyak masih berpeluang lanjutkan rally seiring investor antisipasi embargo minyak Iran di 2012," ujar Phil Flynn, analis PFGBest.

"Meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah, produsen minyak utama dunia, akan mendukung kenaikan harga minyak di awal tahun 2012," tutur Thina Saltvedt, analis Nordea Bank AB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar