Suplai dari 12 negara anggota OPEC tturun sebanyak 450,000 barel per hari di bulan Juli menjadi 31.18 juta barel per hari, menurut survei Reuters, seiring sanksi pihak Barat memangkas suplai dari Iran dan berkurangnya pengiriman dari Angola, Arab Saudi dan Libya.
"Fundamental nampak membaik untuk kuartal kedua, dengan keseimbangan suplai dan permintaan menuju defisit setelah mencatat surplus besar pada semester pertama," ucap Katherine Spector, strategis komoditas pada Canadian Imperial Bank of Commerce di New York. "Faktor bearishnya adalah likuiditas. Perdagangan berjalan lambat, investor nampaknya enggan berinvestasi dalam kondisi lingkungan perekonomian seperti saat ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar