Jumat, 18 Mei 2012

Rapuhnya Pemulihan AS Bebani Minyak

Minyak tergelincir setelah lemahnya data ekonomi AS berhasil imbangi kecemasan atas Iran. Minyak sempat rally setelah Duta Besar AS untuk Israel mengatakan rencana serangan militer AS terhadap Iran siap dan pilihan untuk melakukan hal tersebut tetap dipertimbangkan.

Ini tentunya membuat investor khawatir dengan supplai minyak dunia mengingat serangan militer dapat menganggu produksi minyak Iran dan transportasi minyak di Selat Hormuz. Iran dijadwalkan minggu depan
melanjutkan negosiasi dengan beberapa negara maju atas program nuklirnya.

Namun, minyak gagal pertahankan rally setelah serangkaian data tegaskan rapuhnya pemulihan ekonomi AS. Indeks manufaktur Philadelphia turun ke level terendah sejak September, sedangkan indikator ekonomi utama AS jatuh untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir.

Stabilnya klaim pengangguran AS juga tegaskan masih lambatnya proses penciptaan lapangan pekerjaan walaupun ekonomi telah pulih. Investor juga masih cemaskan efek berlarutnya krisis utang zona-euro yang dapat menggerogoti outlook permintaan energi dunia.

Yunani akan kembali lakukan pemilu pada 17 Juni mendatang namun survei terakhir menunjukan partai Syriza, yang dipimpin Alexis Tsipras, dapat keluar sebagai pemenang; ini tentunya perbesar peluang keluarnya Yunani dari zona-euro mengingat Tsipras telah menegaskan tidak akan mendukung pelaksanaan kebijakan penghematan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar